Minggu, 14 Oktober 2018

Dikucuri Investasi Microsoft, Ini Komentar Grab

Microsoft baru saja mengumumkan investasinya ke Grab. Seketika apa kata perusahaan ride sharing yang bermarkas di Singapura itu?


Dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Selasa (9/10/2018), Grab mengerjakan kemitraan strategis dengan Microsoft yang akan merubah layanan digital dan mobilitas di Asia Tenggara. Sebagai langkah pertama, perusahaan besutan Anthony Tan ini akan menggunakan layanan cloud Microsoft. Sebaliknya perusahaan besutan Bill Gates itu akan mengucurkan dana investasi ke Grab.

\\\"Kemitraan ini menunjukkan kolaborasi yang mendalam dengan Microsoft untuk bermacam-macam proyek teknologi, termasuk big data dan kecerdasan buatan, yang akan merubah layanan sehari-hari dan solusi mobilitas di Asia Tenggara,\\\" kata Ming Maa, President Grab.

\\\"Sebagai pemimpin teknologi dunia, investasi Microsoft di Grab membuktikan posisi kami sebagai pemain teknologi Asia Tenggara yang terkemuka. Kami ingin dapat berkolaborasi dengan Microsoft guna meningkatkan transportasi on-demand dan pengalaman online-to-offline yang mulus bagi pengguna,\\\" imbuhnya. 

Sementara itu Executive Vice President Peggy Johnson mengatakan kemitraan pihaknya dengan Grab membuka kans baru untuk berinovasi. Baik dalam industri yang berkembang kencang ataupun kawasan dengan pertumbuhan bisnis yang tinggi.

\\\"Kami gembira dapat berprofesi sama dalam merubah pengalaman pelanggan serta meningkatkan mutu layanan digital bagi jutaan pengguna yang mengandalkan Grab untuk transportasi, pengiriman makanan dan barang yang aman dan terjangkau, serta pembayaran, dan layanan keuangan mobile,\\\" kata Peggy.

Sayangnya pihak Grab ataupun Micorosft tak menceritakan nilai investasi. Mereka hanya memaparkan format kolaborasi kedua belah pihak.

Sebelumnya, raksasa teknologi Jepang, Softbank juga dilaporkan akan mengucuri dana USD 500 juta untuk Grab dalam level pendanaan terbarunya. 

Tahun ini, Grab sempurna sudah mengumpulkan dana USD 2 miliar dari Toyota dan pemberi modal lain. Sejak berdirinya, mereka sudah menerima sekitar USD 6 miliar dan dikala ini valuasinya diperkirakan di angka USD 11 miliar.

Kucuran dana segar hal yang demikian akan membantu Grab mengoptimalkan layannya setelah tahun ini mencaplok unit bisnis Uber di Asia Tenggara. Mereka juga tengah berkompetisi sengit dengan Go-Jek yang sudah berekspansi di kawasan regional.